Aksi dimulai dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Orasi pun dipimpin langsung oleh pendiri sanggar, yakni Romo Sandiawan.
Sejumlah warga yang juga merupakan anggota Sanggar Saung Merdeka Ciliwung menggelar aksi damai jelang penertiban kawasan Bukit Duri. Pendiri Museum Rekor Indonesia (Muri), Jaya Suprana, tampak hadir mengikuti aksi tersebut. "Mereka menyampaikan aspirasi lewat jalur hukum oleh PN Jakpus dan PTUN. Tapi mendadak pemerintah akan tetap menggusur," Jaya menambahkan. penertiban kawasan Bukit Duri. | PT. Solid Gold Berjangka Dia mengatakan, kehadirannya di tengah-tengah warga RT 06 RW 12 itu demi ikut serta dalam upaya warga memperjuangkan tempat tinggalnya. Selain itu, Jaya juga bersahabat dengan pendiri sanggar tersebut, yakni Romo Sandiawan Sumardi. Menggunakan kursi roda, Jaya dituntun menuju Jalan Tongtek, Jatinegara, mengikuti aksi warga. Mereka ramai-ramai berjalan sambil melantunkan lagu-lagu yang berisi gambaran upaya perjuangan warga yang bertahan. "Saya bukan warga Bukit Duri. Saya merasa sedih. Saya tidak akan menuntut apa pun. Tapi saya berhak untuk memohon belas kasihan pemerintah terhadap rakyat, karena warga Bukit Duri sudah taat hukum," dia menjelaskan. Pantauan Liputan6.com, aksi dimulai dari kantor sanggar di RT 06 RW 12 Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Peserta aksi mengenakan pakaian serbaputih. "Bukit Duri sedang dalam proses di PN Pusat dan PTUN. Saya tanya ke Mahfud MD ia nyatakan tidak boleh disentuh ketika sidang berjalan," tutur Jaya di kawasan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (28/9/2016). Jaya mengaku sangat prihatin dengan penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI. Meski bukan warga Bukit Duri, dia ikut menyuarakan permohonan belas kasih pemerintah agar menunda pembongkaran hingga proses hukum selesai. Satpol PP Datang, Pembongkaran Rumah Warga di Bukit Duri Dimulai | PT. Solid Gold Berjangka Sejauh ini, suasana berlangsung kondusif. Kedatangan para petugas itu tidak mendapat penolakan warga. Kondisi sebagian tempat tinggal warga sudah kosong karena ada yang sudah pindah ke rumah susun. Pembongkaran bangunan permanen akan dilakukan dengan alat berat.' Para petugas Satpol PP, pada Rabu (28/9/2016) pagi ini, mulai bergerak masuk ke permukiman warga di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, untuk membongkar rumah warga setempat. Mereka mulai masuk ke permukiman warga sekitar pukul 07.30 WIB. Alat berat yang disiapkan belum digunakan. Sejauh ini pembongkaran masih dilakukan secara manual, khususnya untuk bangunan semi permanen. Petugas berpapasan dengan warga yang masih membereskan perabotan rumah atau yang membongkar materiel rumah yang masih bisa digunakan. Petugas ikut melakukan pembongkaran dan membantu warga mengeluarkan perabotan dari dalam rumah warga. PT Solid Gold Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|