Presiden AS. Dokter yang memeriksa Clinton | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta
Setelah didiagnosa pneumonia, calon presiden AS Hillary Clinton kini diduga telah diracun hingga jatuh sakit oleh rivalnya. Usai kedapatan nyaris pingsan saat upacara peringatan peristiwa 9/11, kondisi kesehatan Clinton menimbulkan banyak spekulasi dan teori. Semuanya berujung pada pertanyaan soal apakah kesehatan Clinton pantas membuatnya untuk menjabat sebagai Presiden AS. Dokter yang memeriksa Clinton usai meninggalkan upacara 9/11 telah mengatakan bahwa mantan Menteri Luar Negeri itu menderita pneumonia. Namun, ada lagi teori baru soal penyakit Clinton itu, datang dari seorang dokter forensik patologi ternama AS Bennet Omalu. Menurutnya, ada kemungkinan Clinton diracun hingga jatuh sakit dalam upacara peringatan tersebut. "Saya menyarankan tim kampanye Clinton untuk melakukan analisis toksikologi pada darah Clinton," tulisnya di Twitter. "Ada kemungkinan dia diracun," tambahnya. Bahkan, Omalu mengatakan bisa jadi pelaku di baliknya adalah rivalnya dari Partai Republik Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin. "Saya tak percaya pada Putin dan Trump. Untuk mereka berdua, soal meracun itu mungkin saja dilakukan," katanya lagi. Omalu dikenal sebagai ahli forensik patologi dan neuropatologi terbaik dunia, yang pernah mencetak pencapaian bersejarah di bidang medis. Namanya mencuat usai menemukan penyakit kronis traumatis dalam otak seorang pemain futbol profesional AS yang sudah meninggal dunia. Teori soal diracun dari Omalu itu sempat membuat geger media berita dan netizen, namun hal itu malah dianggap konyol oleh tim kampanye Clinton. "Tiap hari makin sulit rasanya mengikuti teori konspirasi soal Hillary Clinton. Lama-lama semakin konyol," kata juru bicara tim kampanye Clinton, Glen Caplin. Kondisi Membaik, Hillary Clinton Segera Lanjutkan Kampanye | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta Tim kampanye calon presiden Amerika Serikat, Hillary Clinton merilis laporan kesehatan Clinton yang makin membaik. Sempat vakum dari kegiatan kampanye dan beristirahat di kediamannya di New York, Clinton segera melanjutkan kampanyenya pada Kamis 15 September nanti di Greensboro, North Carolina. "Pemeriksaan fisik, normal. Kondisi mentalnya juga baik," ujar dokter pribadi Clinton, Lisa Bardack, seperti dikutip Independent, Kamis (15/9/2016). Calon presiden dari Partai Demokrat ini telah diberi antibiotik selama 10 hari ke depan untuk meredakan pneumonia ringannya. Bardack menegaskan bahwa penyakit yang diderita Clinton ini tak menular karena masih dalam taraf ringan dan akan segera sembuh. Di usianya ke-68, Clinton juga dilaporkan memiliki tekanan darah yang normal dan kadar kolesterol yang normal pula. "Ia harus tetap sehat dan bugar untuk melayani rakyat Amerika nantinya," lanjutnya lagi. Kondisi kesehatan Clinton dipertanyakan, setelah ia kedapatan berjalan terhuyung dan tampak akan pingsan saat menghadiri peringatan 9/11 di New York pada Minggu lalu. Setelah diperiksa, Clinton didiagnosis terkena pneumonia. Namun, Clinton menyatakan bahwa penyakit itu bukanlah hal besar yang bisa menghadangnya melanjutkan kampanye. Kondisi yang terjadi saat ini membuat pihak Republik menyerang Hillary melalui status kesehatan mereka. Mereka juga mempertanyakan diagnosis pneumonia yang baru dua hari diumumkan. Tetapi banyak suara juga yang membela Hillary, seperti mantan Juru Bicara Presiden Obama, David Axelrod. Menurutnya pneumonia bisa diatasi dengan antibiotik Dia justru mempertanyakan beberapa pihak yang tertutup dan justru menciptakan banyak masalah dan ini merujuk pada rival Clinton, Donald Trump. PT. Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|