Dari data yang berhasil dihimpun, pesawat itu terbang dari Bandara Sentani satu jam sebelumnya dan mengangkut sejumlah barang. Namun saat roda menyentuh landasan, terjadai as patah. Tubuh pesawat lantas tak lama berbenturan dengan permukaan landasan. "Pada saat mendarat kondisi tidak total, tidak bisa dikendalikan hingga ke samping kanan landasan," kata AKBP Yanreba kepada tvOne. Pesawat Trigana tersebut diketahui dikendalikan oleh satu orang pilot dan terdapat dua orang awak dalam pesawat. Pesawat kargo tipe YK-YSY milik Trigana Air Service mengalami patah roda dan tergelincir saat akan mendarat di Bandara Wamena, Jayawijaya, Papua, Selasa 13 September sekitar pukul 07.30 WITA. Namun tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Akibat insiden itu, seluruh penerbangan dari dan maupun ke Wamena untuk waktu yang belum ditentukan, sementara ditutup. Hingga saat ini, belum ada konfirmasi dari pihak manajemen Trigana. Namun Kapolres Jayawijaya, Ajun Komisaris Besar Yanreba membenarkan bahwa salah satu ban pesawat kargo sempat lepas. Pesawat Trigana yang Tergelincir Angkut 14 Ton BBM | PT. Solid Gld Berjangka Cabang MakasarTercatat, armada tersebut mengangkut barang kargo bahan bakar minyak (BBM) seberat 14.918 kg. Namun, Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Wamena Rasburhany Umar mengatakan, tidak ada korban dalam insiden ini.
Pesawat Trigana Air yang mendarat keras dan tergelincir di Bandara Wamena, Papua pagi ini dalam kondisi yang rusak berat. Menurut dia, Bandara Wamena untuk sementara waktu ditutup karena posisi pesawat masih di sekitar runway ."Kami masih menunggu arahan selanjutnya dari KNKT," ungkap dia. "Pesawat mendarat pada jam 07.30 WIT. tiba-tiba terdengar bunyi benturan. Pesawat tergelincir dari arah RW (runway) 15 menuju RW33. Kurang lebih sekitar 1.950 meter," ungkap Rasburhany dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa (13/9). Solid Gold
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|