Polda masih menetapkan satu tersangka, yakni Taat Pribadi, tapi penyidik sedang memburu tiga buron lain yang diduga kuat ikut membantu tersangka melakukan pembunuhan berencana itu. Sedangkan Polres Probolinggo sudah menetapkan enam tersangka dari warga setempat yang diduga terlibat dalam aksi tersebut.
"Saya sudah perintahkan Kepala Polres Probolinggo menggelar pertemuan dengan Forkopimda setempat. Sore (26 September) ini, saya juga bertemu dengan Gubernur Jawa Timur dan Pangdam untuk membicarakan rehabilitasi korban padepokan yang dipimpin Taat Pribadi (46) itu," kata Anton di Markas Polda Jawa Timur, Senin, 26 September 2016. Kepala Polres Probolinggo | PT. Solid Gold Berjangka Pusat Jakarta Pada 22 September 2016, jajaran Polda Jawa Timur menggerebek Padepokan Dimas Kanjeng dan menangkap pemiliknya, Taat Pribadi, yang diduga terlibat kasus pembunuhan berencana terhadap mantan santrinya. Taat diduga memerintahkan anak buahnya bernama Wahyu menghabisi Abdul Gani dan Ismail Hidayah karena kedua santrinya itu berencana membongkar praktek penggandaan uang yang dilakukan sang guru. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI I Mada Sukadana, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur merencanakan rehabilitasi korban ajaran Padepokan Dimas Kanjeng, yang dipimpin Taat Pribadi, di Probolinggo. Karena itu, ia mengatakan penyidik Polda Jawa Timur berfokus pada kasus pembunuhan dalam kasus Dimas Kanjeng itu. "Soal dugaan penipuan pada praktek penggandaan uang yang dilakukan tersangka, akan didalami kemudian. Kami berfokus pada kasus pembunuhannya," ucapnya. Ditanya soal kemungkinan ajaran Taat Pribadi di padepokannya itu merupakan ajaran sesat, Anton mengharapkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang menentukan sesat atau tidak. "Logikanya, mana bisa uang digandakan, terus nomor serinya bagaimana, apa sama semua?" ujarnya. Pusing dan Gagal Fokus, Dimas Kanjeng Batal Unjuk Kesaktian Depan Wartawan | PT. Solid Gold Berjangka Pusat Jakarta Sebelumnya Dimas menyatakan siap menjawab tantangan penyidik Polda Jatim untuk menunjukkan kemampuan menggandakan uang di depan wartawan. Maha Guru Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi direncanakan akan menunjukkan 'kesaktiannya' di hadapan awak media pada Rabu (28/9/2016). Namun rencana itu urung terlaksana dengan alasan Dimas masih pusing dan gagal fokus. “Nggak tahu. Sekarang dia belum bisa fokus,” ujar Cecep. “Ya bisa lah,” jawab Dimas Kanjeng, Rabu (28/9/2016). "Dengan apa Kanjeng?” tanya seorang wartawan, “ya dengan ilmu,” ujar Dimas sesaat sebelum digiring masuk ruang pemeriksaan. Dimas Kanjeng tampak mengenakan baju tahanan berwarna oranye. Dia digelandang ke ruang pemeriksaan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim. Rabu siang, Dimas Kanjeng dikeluarkan dari tahanan Polda Jatim untuk menjalani pemeriksaan serta akan dipertemukan dengan wartawan. Menjawab pertanyaan wartawan tentang kesaktiannya, Dimas Kanjeng bersikukuh dia bisa menarik uang dari alam gaib. Sesuai rencana, wartawan menunggu selesainya pemeriksaan, berharap Dimas Kanjeng akan menunjukkan kesaktiannya. Namun para awak media terpaksa gigit jari karena ternyata rencana unjuk kesaktian batal dilaksanakan. Pejabat dari Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Cecep Ibrahim mengatakan Dimas Kanjeng batal unjuk kesaktian karena dia mengeluh pusing dan belum bisa fokus. Dimas pun dikatakan tidak memberikan waktu pasti kapan dia siap menunjukkan kemampuan menarik uang dari alam gaib tersebut. PT Solid Gold Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|