Terhitung sejak Desember 2015 hingga awal tahun 2016, perusahaan milik Elon Musk tercatat telah berhasil mendaratkan lima buah roket. Awal tahun 2016 Elon memastikan akan meluncurkan kembali roket bekas pakai miliknya. "Roket bekas pakai akan menjadi era baru di ranah antariksa modern," tulis CTO SES Martin Halliwell dalam keterangan resmi yang diterima CNN. Perusahaan ruang angkasa swasta SpaceX tengah berupa memanfaatkan celah bisnis dari setiap roket yang telah diluncurkan. Yang terbaru, XpaceX berencana akan membuka bisnis untuk diluncurkan kembali roket yang telah dipakai, bukan hanya membuangnya setelah misi rampung. Meski tidak mengungkap berapa uang yang harus disiapkan, baik operator satelit maupun pihak SpaceX mengkonfirmasi potongan harga sebesar US$62 juta khusus untuk anggota SES yang memilih meluncurkan roket tua. SpaceX menargetkan roket bekas miliknya mampu melampaui Blue Origin nantinya. Sejauh ini pihak SpaceX memasang target roket bekasnya mampu meluncur dengan jarak 22 ribu mil dari permukaan bumi, atau 100 kali lebih jauh dari orbit Stasiun Luar Angkasa Internasional. Dua hari yang lalu (30/8), operator satelit dan pelanggan SpaceX SES bersedia untuk mengadopsi ide roket 'bekas pakai' sebelum akhir tahun 2016. Hanya saja, roket tersebut tidak mampu meluncur sesuai misi dengan jarak lebih dari 100 mil di atas Bumi. Selain perusahaan roket milik Elon Musk, Blue Origin yang notabene perusahaan ruang angkasa milik CEO Amazon Jeff Bezos juga mengkonfirmasi telah berhasil mendarat dan menggunakan kembali roket lama. Sebelumnya roket SES telah digunakan oleh SpaceX untuk meluncurkan TV satelit dan layanan broadband. PT Solid Gold Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|