Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini kurang bergairah | PT Solid Gold Berjangka Cabang LampungUSD jatuh ke posisi terendahnya terhadap yen ke level 112,905 semalam dalam reaksi spontan terhadap pertemuan The Fed namun telah ditarik kembali ke posisi 113,420 pada Kamis pagi untuk kenaikan sebesar 0,1%. Euro terhadap USD melemah 0,1%ke posisi 1,0548, setelah ditarik kembali dari posisi terendahnya dalam 1,5 bulan di level 1,0494. Mata uang umum bangkit kembali semalam sebagai peluang menang pemilihan presiden Prancis oleh anti-Uni Eropa Marine Le Pen mengambil sedikit penurunan. Kemungkinan Le Pen menang dan berpotensi konsekuensi negatif bagi zona euro baru-baru ini yang memengaruhi euro. Indeks USD terhadap enam mata uang utama pulih dari penurunan semalam dan naik 0,15% ke level 101,380. Poundsterling terhadap USD sedikit berubah ke level 1,2450 setelah kemarin jatuh, karena data menunjukkan investasi bisnis Inggris jatuh pada kuartal keempat 2016. Di sisi lain posisi rupiah menurut Yahoo Finance pada hari ini menguat ke level Rp13.323/USD dari posisi kemarin di level Rp13.350/USD. Namun, pada pukul 10.09 WIB bergerak melemah ke level Rp13.361/USD dengan pergerakan harian berada di level Rp13.316-Rp13.362/USD. Data Bloomberg pagi ini juga dibuka menguat di level Rp13.363/USD dari penutupan sebelumnya di level Rp13.368/USD. Data Bloomberg menunjukkan rupiah bergerak pada kisaran level Rp13.349-Rp13.365/USD. Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (23/2/2017), USD menjauh dari posisi terendahnya karena pasar menilai kembali terkait risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve (The Fed) soal prospek kenaikan suku bunga pada Maret. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini kurang bergairah setelah kemarin hanya mamu menguat tipis. Pelemahan rupiah ini di tengah menguatnya USD terhadap beberapa mata uang dunia lainnya. Berdasarkan data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka pada level Rp13.360/USD. Posisi ini menguat dari posisi kemarin yang berada di level Rp13.356/USD. Menurut data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah terlihat menguat ke level Rp13.366/USD dibanding penutupan sebelumnya pada level Rp13.370/USD. ( Baca : KURS JISDOR 23 FEBRUARI: Terdepresiasi ke 13.360, Spot Rupiah Tetap Menguat Tipis ) KURS RUPIAH 23 FEBRUARI: Berakhir Menguat 0,13% | PT Solid Gold Berjangka Cabang LampungSelain itu, fluktuasi dolar AS juga terjadi karena pasar tengah menunggu rilis catatan rapat Fed Januari yang dirilis pada Rabu atau Kamis pagi WIB. Adapun indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap enam mata uang lainnya terpantau menguat 0,22% atau 0,22 poin ke posisi 101,59 pada pukul 15.52 WIB. Penguatan rupiah terjadi di saat seluruh mata uang lainnya di Asia Tenggara bergerak menguat. Baht Thailand naik 0,05%, dolar Singapura naik 0,15%, ringgit Malaysia menguat 0,11%, sedangkan peso Filipina naik 0,09%. Rupiah terus bergerak positif di sepanjang perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terus menguat di saat indeks dolar AS berfluktuasi. Nafan mengatakan fluktuasi dolar AS dipicu oleh pernyataan pejabat The Fed yang menyampaikan rencana kenaikan suku bunga acuan jika ekonomi AS stabil. “(Pernyataan pejabat The Fed) memberi efek hawkish terhadap Dolar, ditambah situasi yang kurang menentu di zona Eropa turut memperlemah mata uang Euro,” ujarnya kepada Bisnis.com, Rabu (22/2/2017). Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,04% atau 5 poin ke Rp13.363 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (23/2/2017). Sebelumnya, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 4 poin atau 0,03% ke level Rp13.368 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp13.344 – Rp13.371 per dolar AS. Rupiah Diramal Tetap Menguat | PT Solid Gold Berjangka Cabang LampungSementara, laju rupiah kemarin kembali mengalami kenaikan meski jelang dirilisnya FOMC Meeting seperti yang kami ingatkan sebelumnya dimana pada hari Rabu (21/2) waktu AS setempat akan dirilis FOMC meeting di mana pasar telah menantikan sinyal dari The Fed akan potensi kenaikan tersebut. Dengan adanya agenda tersebut, laju USD tidak seperti biasanya yang cenderung terapresiasi. Kali ini laju USD justru berbalik melemah di pasar valas Asia. "Bahkan ketidakpastian di Eropa juga turut menekan EUR sehingga hampir mayoritas mata uang Asia bergerak menguat, termasuk rupiah," pungkasnya. Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, kekhawatiran akan kembali naiknya laju USD menjelang rilis FOMC meeting tampaknya tidak terjadi. "Sehingga, kami harapkan laju rupiah dapat memanfaatkan momen ini untuk kembali menguat," ujarnya di Jakarta, Kamis (23/2/2017). Diperkirakan Reza, rupiah akan bergerak dengan kisaran support yang akan berada pada level Rp13.380/USD dengan resisten Rp13.324/USD. Laju dolar Amerika Serikat (USD) yang kembali melemah menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) memberikan peluang bagi rupiah dapat kembali menguat. Solid Gold Berjangka Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|