"Semua tergantung dari keterkaitannya, perannya, dan sebagainya dalam kasus tersebut. Tapi sejauh ini masih belum," ujar Gatot kepada wartawan di Madiun, Kamis.
Wakil Kepala Polda Jawa Timur Brigjen Pol Gatot Subroto menyatakan kemungkinannya akan memeriksa Ketua Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng Marwah Daud Ibrahim guna mengungkap kasus pembunuhan dan penipuan yang melibatkan Taat Pribadi sebagai pemilik padepokan. Ada dua kasus yang diselidiki Polda Jatim terkait Padepokan Dimas Kanjeng. Yakni dugaan kasus pembunuhan dengan korban mantan santri Abdul Gani dan dugaan kasus penipuan dengan motif penggandaan uang. Wakil Kepala Polda Jawa Timur Brigjen Pol Gatot Subrot | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta Ditanya soal ada tidaknya warga Madiun yang terlibat dalam kasus tersebut, Gatot mengatakan hingga kini belum ada laporan keberadaan warga Madiun yang terlibat dalam kasus Padepokan Dimas Kanjeng tersebut. Seusai acara pengarahan Kapolda Jawa Timur kepada ketua cabang dan ranting pengurus pencak silat se eks-Keresidenan Madiun dalam rangka wujudkan Kampung Pesilat yang rukun, tertib, dan damai di gedung Asrama Haji Kota Madiun, ia mengatakan, jajarannya saat ini masih terus mengembangkan kasus tersebut dengan melakukan pendataan guna mengumpulkan barang bukti dan keterangan saksi. Sehingga kasus tersebut dapat terungkap. "Untuk yang penipuan, sudah ada dua pelapor korban yang melapor. Nilai penipuannya mencapai miliaran rupiah," kata dia. Selain itu, Padepokan Dimas Kanjeng juga terkait dengan kasus dugaan pembunuhan dengan korban Ismail Hidayat yang ditangani oleh Polres Probolinggo dan kasusnya juga sudah dilimpahkan ke Kejari Probolinggo. Selain itu, polisi juga menyelidiki laporan masyarakat yang merasa tertipu oleh Taat Pribadi. Modus penipuan itu yakni meyakinkan korban bahwa dirinya bisa menggandakan uang. Menurut dia, selama ini yang terdata para pengikut padepokan yang dimiliki oleh Taat Pribadi tersebut berasal dari Probolinggo, Situbondo, dan Pasuruan. "Sejauh ini belum ada laporan tentang keterlibatan warga dari Madiun dan sekitarnya dalam kasus Dimas Kanjeng. Baik sebagai santri pengikut maupun korban penipuan," Seperti diketahui, polisi saat ini sedang mengusut kasus pembunuhan terhadap dua mantan santri padepokan Taat Pribadi. Diduga, pemilik padepokan itu merupakan otak pembunuhan tersebut. "Selain itu, kebanyakan lainnya berasal dari Makassar, Sulawesi Selatan. Kasus ini masih diembangkan terus," ungkapnya dalam kunjungan kerjanya di Kota Madiun tersebut. Polisi Akan Tangkap Pemilik Akun Medsos yang Intens Sebarkan Provokasi | PT. Solid Gold Berjangka Cabang Jakarta "Kita kerahkan cyber patrol. Dari tiap Polda itu ada, termasuk Polres, dan Polri juga ada. Manakala ada berita yang berbau SARA, akan kita amati dan telusuri. Kalau itu intens menyebarkan isi provokatif, akan kami tindak dan tangkap pelakunya," ujar juru bicara Divisi Humas Polri Kombes Rikwanto di gedung DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016). "Mau sehebat apapun alat untuk mengawasi, tetapi resistensi dari buzzer masih kuat. Menit ini kita blok, menit berikutnya muncul lagi," ujar Muhammad saat di Gedung Nusantara I DPR/MPR RI, Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016). Polri memantau aktivitas di media sosial terkait perhelatan pemilihan kepala daerah. Salah satunya adalah dengan mengerahkan cyber patrol di media sosial. "Mengenai hukuman, tergantung apa isi tulisannya. Apakah itu akan terkena KUHP 310 atau 311 mengenai penghinaan, pencemaran nama baik atau UU ITE pasal 28 atau 45 tentang menyebarkan berita bohong dan menyebarkan konten kebencian," lanjut Rikwanto Hal itu disampaikan Rikwanto saat menghadiri diskusi Ancaman Pidana dalam Media Sosial Jelang Pilkada Serentak 2017 yang diadakan Koordinatoriat Wartawan Parlemen dengan Biro Humas DPR RI. Rikwanto juga menyampaikan mengenai hukuman yang diterima para pelaku. Ketua Bawaslu Muhammad menyatakan bahwa kendala yang dihadapi saat kampanye di media sosial adalah ulah para buzzer dan sulitnya mengendalikan jumlah akun yang bermunculan. "Apabila unsur pidananya masuk, akan dilakukan pelacakan intens, dan akan ditangkap pelakunya," sambungnya. PT Solid Gold Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|