Perlu Upaya Perbaiki Iklim Investasi | PT Solid Gold Berjangka IPA beranggapan, diperlukan perbaikan regulasi-regulasi dan kebijakan agar sektor hulu migas Indonesia kembali atraktif. Walaupun dia akui, sudah ada upaya dari pemerintah seperti merevisi Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010, penyederhanaan perizinan, dan sebagainya. “Kami tahun lalu banyak sekali terlibat di revisi PP 79/2010. Saya dengar sekarang berada di tangan presiden. Jadi, kami lihat saja. Pada Desember, kami diajak bicara banyak waktu mereka mau mengeluarkan beberapa kebijakan,” katanya. Minimnya wilayah eksplorasi membuat penemuan cadangan migas baru di Indonesia juga menyusut. Dia menjelaskan, jumlah cadangan minyak terbukti terus merosot dari 3,7 miliar barel pada 2013 menjadi 3,3 miliar barel saat ini. Marjolijn melanjutkan, jika terus-menerus tidak ada tambahan cadangan baru, produksi minyak Indonesia segera habis. Padahal, potensi migas masih banyak. Namun, diperlukan kegiatan eksplorasi untuk menjadikannya sebagai cadangan terbukti. “Kalau iklim investasi tak diperbaiki, potensi-potensi migas itu tidak akan tersentuh,” imbuhnya. Menurunnya, investasi di sektor migas itu berkorelasi dengan susutnya cadangan migas. “Turunnya harga minyak mentah dunia yang terjadi sejak pertengahan 2014 mengakibatkan kontraktor migas melakukan efisiensi. Termasuk mengurangi belanja investasi,” ujarnya di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (10/5). Akibatnya, cadangan migas nasional menurun karena minimnya kegiatan eksplorasi. Marjolijn memerinci, wilayah eksplorasi migas menurun sejak 2012 hingga 2016. Pada 2012, terdapat 233 wilayah eksplorasi. Kemudian, pada 2013 ada 238 wilayah, lalu menjadi 235 pada 2014, 228 wilayah pada 2015, dan menjadi hanya 199 wilayah pada tahun lalu. “Pada 2016, ada 199 wilayah eksplorasi dengan perincian 110 wilayah kerja (WK) migas aktif, 52 WK konvensional, dan 37 WK proses terminasi,” katanya merincikan. Penurunan produksi minyak dan gas bumi (migas) di Indonesia mulai disorot serius. Bahkan, minimnya ekspansi pada sektor ini dinilai bisa memunculkan risiko hilangnya cadangan sumber energi tersebut. Executive Director of Indonesian Petroleum Association (IPA) Marjolijn Elisabeth Wajong menuturkan, investasi sektor hulu minyak dan gas (migas) Indonesia pada 2016 mencatatkan penurunan 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Yakni dari USD 15,34 miliar menjadi USD 11,15 miliar. Merangkak Mencari Sumber Baru Migas | PT Solid Gold Berjangka |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|