Penegahan terhadap empat komoditi yang dilarang masuk ke wilayah Indonesia | PT Solid Gold Berjangka Pusat“Untuk tahun ini kita sudah tiga kali melakukan hibah bawang merah kepada masyarakat. Dan tahun 2016 lalu, sudah delapan kali kita hibahkan bawang merah yang masih layak di konsumsi,” kata Kepala Bidang Penyelidikan dan BHP Kanwil DJBC Khusus Kepri, Winarko. Sedangkan perwakilan Yayasan Amanah Ampang Kuranji Amar Salahudin mengucapkan terimakasih kepada pihak DJBC Khusus Kepri yang telah menghibahkan bawang merah kepada warganya. Sehingga, bisa dimanfaatkan untuk bumbu masakan yang sangat dibutuhkan oleh warganya. ”Alhamdulillah, cukup lumayan bisa dimanfaatkan dan saya akan berikan kepada masyarakat yang kurang mampu nantinya,” ucapnya. ”Total hasil penindakan pada bulan Februari ini mencapai Rp1 Miliar. Dan semuanya, sudah dilakukan proses selanjutnya,” ungkapnya. Selain itu pihaknya juga melakukan hibah bawang merah kepada masyarakat kabupaten Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat melalui Yayasan Amanah Ampang Kuranji. Hibah bawang merah tersebut sebanyak 1.499 karung dari hasil penegahan pada 25 Januari lalu. Setelah dilakukan uji laobratorium bekerjasama dengan Stasuin Karantina Pertanian Kelas II Tanjungbalai Karimun. Lanjutnya, pada hari Selasa (14/2) lalu kembali dilakukan penegahan terhadap bawang merah yang dibawa oleh KM Putri Maria tujuan Tanjungbatu Kundur yang berasal dari Batu Pahat Malaysia. Sebanyak 8 ton bawang merah tersebut yang diperkirakan kerugiaan negara mencapai Rp116,235 Juta. Dan Rabu (15/2) lalu KM Teguh I berhasil dilakukan penegahan oleh pihaknya saat patroli disekitar perairan Kepulauan Aruah yang bermuatan 1150 balpres. Yang perkiraan kerugian negara mencapai Rp806,437 Juta. Di antaranya 183.200 batang rokok yang dibawa boat pancung dari Tanjung Riau Batam menuju Pulau Terong. Diduga, rokok tersebut akan dijual tanpa pembayaran bea dan cukai pada Rabu (8/2) lalu. Yang perkiraan kerugian negara mencapai Rp63,753 Juta. Kemudian, Minggu (12/2), juga berhasil melakukan penegahan terhadap kapal tanpa nama I dan kapal tanpa nama II dengan nahkoda HSN dan BH yang membawa bawang merah dengan total keseluruhannya mencapai 16 ton. Bawang merah tersebut berasal dari Port Klang Malaysia yang akan dibawa menuju Tanjungbalai Asahan Sumatera. Dengan kerugian negara mencapai Rp232,470 Juta. ”Untuk kedua komoditi tersebut yaitu rokok dan bawang merah. Saat ini kita lakukan tindakan lebih lanjut, terutama terhadap kapal tanpa nama untuk mendapatkan data-data dari Port Klang Malaysia. Termasuk para nahkoda dan ABK kapal,” jelas Kabid Penindakan dan Sarana Operasi Kanwil DJBC Khusus Kepri R Evi Suhartantyo, Selasa (21/2). Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kantor Wilayah Khusus Kepri dalam bulan Februari ini, berhasil melakukan penegahan terhadap empat komoditi yang dilarang masuk ke wilayah Indonesia tanpa dilengkapi dokomen resmi. ( Baca : Enam Hal yang Membuat Masyarakat Tidak Patuh pada Pajak ) Harga Komoditi Perkebunan Merosot, Ini Siasat Gubernur Riau untuk Atasinya | PT Solid Gold Berjangka PusatMelalui rakor bidang industri se-Provinsi Riau, gubernur mengharapkan terbangun sinergitas. Kalau ada kabupaten yang punya potensi yang perlu diangkat maka perlu didukung bersama. Dicontohkannya, sektor perikanan laut harus menjadi salah satu perhatian kedepannya. Political will Pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota sudah harus melihat potensi di sepanjang pesisir pantai Provinsi Riau. "Kenapa kita lupakan, pasar ada didepan kita. Kita punya potensi pantai untuk pengembangan sektor perikanan. Provinsi akan coba lebih kembangkan itu di tahun 2018 mendatang," paparnya. Gubernur juga mengharapkan, jajaran Pemerintah Provinsi Riau dan Kabupaten Kota mengambil peluang program dari Pemerintah Pusat. "Kita harus jemput bola ke pusat, kalau hanya mengandalkan APBD kita rugi," jelasnya. Hadir mendampingi Gubernur Riau saat pembukaan Rakornis itu, Wakil Bupati Kepulauan Meranti, Drs Said Hasyim, Kalaksa BPBD Riau yang juga Pj Walikota Pekanbaru, Edwar Sanger, para Kapala OPD Provinsi Riau dan Kepulauan Meranti serta unsur Forkopimda lainnya. Gubernur mengatakan, rakor dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau sengaja digelar di wilayah Kabupaten. Hal itu dalam rangka mendorong program Pariwisata di Riau yang masih cukup tertinggal. Selama ini, menurutnya, Riau terlena dengan Migas dan sektor perkebunan sawit. Orang luar menilai Riau hanya punya minyak dan sawit. Sehingga saat turunnya harga minyak menjadi pukulan bagi pendapatan keuangan daerah. "Padahal kita punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Salah satunya pada tahun 2015 saya sudah canangkan Pariwisata berbasis budaya," ucapnya. Keluhan akan merosotnya harga komoditi perkebunan masyarakat seperti karet, sagu dan kelapa, harus disikapi pemerintah daerah, pemda harus memiliki political will guna menolong tumbuhnya perekonomian industri berbasis masyarakat. Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan itu saat membuka Rapat Koordinasi Teknis bidang Industri se-Provinsi Riau, di Grand Meranti Hotel, Jalan Kartini Selatpanjang, Kamis (16/2/2017). "Political will tergantung pemerintah daerah setempat. Rakyat bisa kita dorong kalau ada political will dari pemerintah, sehingga tidak ada lagi keluhan harga," ujarnya. Komoditi Karet Lebih Menjanjikan Ketimbang Batu Bara | PT Solid Gold Berjangka PusatDia menambahkan ekspor batu bara lebih dihadapkan pada industri pengelolaannya. Kebijakan perdagangan mengatur bagaimana batu bara harus dikelola terlebih dahulu sebelum diekspor ke luar negeri. Batubara harus dikelola minimal berbentuk cair (bricket). “Proses ini membuat batu bara tidak bebas diekspor, karena harus diubah dahulu dari bentuk mentahnya. Kebijakan ini mempengaruhi ekspor. Kemungkinan, ekspor batu bara akan turun 5-10%,” paparnya. Sehingga, tantangan industri batu bara lainnya yakni mencari pangsa pasar baru. Selama ini, ekspor terbesar batu bara dilakukan ke negara China, India dan beberapa negara Asia. Pada tahun ini, Dinas Perdagangan menargetkan ekspor bisa naik 14,6% pada komoditas ketiga komoditas unggulan tersebut, “Komoditas unggulan Sumsel seperti karet setengah jadi, CPO, batu bara dan beberapa komoditi lainnya akan naik tahun ini. 2017, pasar global nampaknya akan lebih baik. Awal tahun, pertumbuhan perdagangan biasanya tidak signifikan, namun akan berangsur membaik nanti,” pungkasnya. Tercatat dalam neraca perdagangan, industri crum rubber menyumbang nilai Rp27 triliun tahun lalu. “Posisinya, ekspor Sumsel masih tertinggi dipegang oleh karet setengah jadi, baru kemudian disusul CPO atau minyak sawit dan baru batu bara," jelasnya di kantor Gubernur Sumsel, Kamis (16/2). Lebih lanjut diterangkan komoditi perkebunan seperti karet masih memiliki pangsa pasar di luar negeri. Meski Amerika Serikat dan beberapa negara tujuan lainnya memperketat impornya, namun hal tersebut tidak berpengaruh besar. Menurutnya pengetatan impor karet dari Indonesia malah akan merugikan mereka. Apalagi salah satu perusahaan industri ban terbesar berada di negara Amerika Serikat. “Karena sebagian besar perusahaan industri ban ada di Amerika Serikat. Karet nampaknya akan lebih bisa bertahan ketimbang batu bara,” sambung dia. Komoditi ekspor di Sumatera Selatan (Sumsel) masih akan disokong oleh sektor perkebunan, ketika bantalan karet (crum rubber) ternyata lebih menguntungkan ketimbang hasil tambang seperti batu bara. Kepala Dinas Perindsutrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Sumsel Permana menegaskan ekspor perkebunan memberi sumbangsih yang lebih besar ketimbang batu bara, sebagai komoditi ekspor. PT Solid Gold Berjangka Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|