Harga minyak mentah dunia kembali melonjak hingga di atas 1,5 persen | PT Solid Gold Berjangka Rusia dan Arab Saudi adalah negara produsen dan eksportir minyak terbesar di dunia. Keduanya memproduksi minyak sekitar 20 juta barel per hari atau seperlima dari konsumsi global. Kendati demikian, keduanya berharap negara produsen minyak lainnya ikut melakukan pemangkasan. "Kami optimistis akan banyak negara bakal melihat manfaat dari kerja sama ini dalam menciptakan stabilitas di pasar minyak. Sebagaimana diketahui, akhir tahun lalu, OPEC berjanji memangkas produksi minyak hampir 1,8 juta barel per hari sepanjang paruh pertama 2017. Diperkirakan volume pemangkasan pada masa perpanjangan, setidaknya hingga kuartal pertama 2018, minimal sama. "Dua menteri sepakat mengambil langkah apapun untuk menstabilkan pasar dan memangkas stok minyak dari level rata-rata dalam lima tahun," demikian isi pernyataan bersama Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih dan Menteri Energi Rusia Alexander Novak. Keduanya bertemu di Beijing, China, hari ini. Sementara, West Texas Intermediate (WTI) bertengger di level USD 48,64 per barel, naik 80 sen (1,7 persen). Seperti diberitakan reuters, harga minyak Brent sempat menyentuh USD 51,68 per barel. Naik 84 sen atau 1,7 persen dari harga pada penutupan perdagangan terakhir. Harga minyak mentah dunia kembali melonjak hingga di atas 1,5 persen. Ini menyusul kesepakatan Arab Saudi dan Rusia memerpanjang masa pemangkasan produksi minyak dari sebelumnya pertengahan tahun ini menjadi Maret 2018. Harga Minyak Stabil Terpengaruh Rencana OPEC dan Rusia | PT Solid Gold Berjangka Perusahaan energi AS telah menambahkan rig minyak untuk pekan ke-17 berturut-turut, memperpanjang pemulihan pengeboran 12 bulan yang diharapkan dapat membantu meningkatkan produksi minyak mentah di Amerika Serikat ke rekor tertinggi tahun depan. Produksi AS saat ini mencapai 9,3 juta bpd, naik lebih dari 10% sejak pertengahan 2016. Drillers menambahkan sembilan rig minyak dalam sampai 12 Mei, sehingga jumlah total menjadi 712, yang paling banyak sejak April 2015, kata perusahaan jasa energi Baker Hughes pada Jumat kemarin. Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih dan mitranya dari Rusia Alexander Novak dijadwalkan bertemu di Beijing pada hari ini untuk membahas kebijakan produksi minyak. Rusia merupakan produsen minyak terbesar di dunia, sementara Arab Saudi adalah eksportir terbesar. Bersama-sama, mereka mengendalikan sekitar 20 juta bpd dalam jumlah produksi harian, setara dengan seperlima konsumsi global setiap hari. Namun, kenaikan yang tiada henti dalam aktivitas pengeboran AS merongrong upaya OPEC dan Rusia untuk menopang pasar. Analis mengatakan bahwa pasar didukung oleh sebuah harapan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya termasuk Rusia telah sepakat untuk memperpanjang kesepakatan untuk memangkas produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) melampaui periode awal paruh pertama tahun ini. "Berita bahwa OPEC telah sepakat untuk menggulirkan kesepakatan pemotongan produksi harus memberikan beberapa dukungan terhadap harga minyak pekan ini," kata bank ANZ. Harga minyak dunia pada perdagangan hari ini stabil didukung oleh ekspektasi bahwa OPEC dan Rusia telah sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi pada paruh pertama tahun ini. Seperti dikutip dari Reuters, Senin (15/5/2017), kenaikan lain dalam aktivitas pengeboran AS membebani pasar. Harga minyak mentah brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di level USD50,86 per barel pada pukul 01.25 GMT, sedikit berubah dari penutupan terakhir mereka di level USD50,84 per barel. Sementara, harga minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD47,88 per barel, juga sedikit berubah dari penyelesaian terakhir di posisi USD47,84 per barel. Saudi-Rusia sepakat perpanjang pengurangan produksi minyak | PT Solid Gold Berjangka Dalam kesepakatan saat ini, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya, termasuk Rusia, berjanji mengurangi jumlah produksi sebanyak hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) pada semester pertama tahun ini. Rusia merupakan produsen minyak terbesar dunia sementara Saudi eksportir terbesar. Kedua negara mengendalikan produksi minyak dunia sekitar 20 juta bpd, atau setara dengan seperlima konsumsi harian global. Kesepakatan antara Saudi dan Rusia ini membuat harga minyak dunia naik 1,5 persen di perdagangan Asia. Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan setelah konferensi pers tersebut, Al Falih dan Novak akan melakukan apapun yang dibutuhkan untuk dapat mengurangi persediaan minyak global. Mereka yakin, perjanjian ini akan mendapatkan dukungan dari produsen minyak lainnya. Menteri Energi Saudi Khalid Al Falih mengatakan dalam konferensi pers bersama timpalannya dari Rusia, Alexander Novak, di Beijing bahwa fase pengurangan produksi minyak selanjutnya akan disesuaikan dengan kesepakatan yang ada. Arab Saudi dan Rusia sepakat memperpanjang waktu pengurangan produksi minyak hingga Maret 2018, demi menyeimbangkan pasar minyak mentah dunia, kata menteri energi kedua negara, Senin (15/05/2017). Solid Gold Berjangka Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|