60 persen pembangunan proyek infrastruktur nasional saat ini didanai oleh swasta | PT Solid Gold Berjangka Cabang PalembangDikutip dari data resmi Bank Indonesia, utang luar negeri Indonesia sebesar USD 326,34 miliar ini terdiri dari utang luar negeri pemerintah bersama Bank Indonesia serta swasta. Porsi utang luar negeri pemerintah sendiri mencapai USD 162,36 miliar dan Bank Indonesia sebesar USD 4,08 miliar. Total utang keduanya adalah USD 166,45 miliar. Total utang ini naik dibanding bulan sebelumnya yang hanya USD 162,09 miliar. Sedangkan, porsi utang swasta tercatat sebesar USD 159,89 miliar. Angka utang ini turun tipis dibanding bulan sebelumnya yang mencapai USD 160,30 miliar. Informasi saja, Bank Indonesia (BI) melansir data terbaru mengenai posisi utang luar negeri Indonesia. Per Maret 2017, utang luar negeri Indonesia tercatat sebesar USD 326,34 miliar atau setara dengan Rp 4.342 triliun (kurs hari ini). Angka utang ini naik dibanding bulan sebelumnya atau Februari 2017 yang tercatat hanya USD 322,36 miliar. Posisi utang per Februari 2017 ini juga naik dibanding Desember 2016 yang hanya USD 317,08 miliar. Meski demikian, Darmin menyebut rasio utang Indonesia tidak tergolong tinggi apabila dibandingkan dengan beberapa negara di dunia. Dia mengatakan utang Indonesia masih ada di rasio 30 persen terhadap dari produk domestik bruto (PDB) "Utang Indonesia kalau dibandingkan dengan berbagai negara, utang Indonesia tidak termasuk tinggi. Utang, masih ada di rasio 30 persen." "Jauh lebih besar yang non pemerintah (pembiayaan proyek infrastruktur). Apakah itu swasta atau BUMN, kalau tidak salah angkanya kira-kira 60 persen yang bukan dari APBN," ujar Darmin di Museum Kebangkitan Nasional, Jakarta, Selasa (30/5). Pemerintah sejak tahun lalu berupaya untuk mengubah skema pembiayaan pembangunan berbagai proyek infrastruktur. Pembiayaan infrastruktur tidak lagi menjadi potensi pembengkakan utang negara. "Pemerintah sejak tahun lalu berupaya betul mengubah skema-skema pembiayaan, melengkapi pembiayaan agar jangan tergantung kepada APBN saja. Supaya jangan minjam (utang) terus," ujar Darmin. Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution menyebut, sekitar 60 persen pembangunan proyek infrastruktur nasional saat ini didanai oleh swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Hal tersebut, sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam mengurangi pembebanan pembiayaan infrastruktur kepada APBN. Pemerintah RI Cicil Utang Rp 201 T Dalam 4 Bulan | PT Solid Gold Berjangka Cabang PalembangSementara untuk pembayaran bunga utang, pada periode itu adalah Rp 75,909 triliun atau 34,32% dari pagu APBN. Pembayaran bunga pinjaman sepanjang periode itu adalah Rp 5,425 miliar (33,63% dari pagu APBN). Sementara untuk SBN, bunga yang dibayar tercatat Rp 70,484 triliun (34,37% dari pagu APBN). Mengutip data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (29/5/2017), total pembayaran cicilan utang pemerintah pada Januari-April 2017 adalah Rp 201,909 triliun, atau 39,24% dari pagu, atau yang dialokasikan pada APBN. Pembayaran pokok utang pada periode itu mencapai Rp 126 triliun, terdiri dari pokok pinjaman Rp 16,947 triliun atau 25,64% dari pagu APBN. Kemudian pembayaran pokok Surat Berharga Negara (SBN) Rp 109,052 triliun atau 47,99% dari pagu APBN. Per akhir April 2017, total utang pemerintah pusat tercatat mencapai Rp 3.667,41 triliun. Dalam sebulan utang ini naik Rp 17 triliun, dibandingkan jumlah di Maret 2017 yang sebesar Rp 3.649,75 triiun. Darmin Sebut Utang Luar Negeri RI Tak Tinggi meski Terus Naik | PT Solid Gold Berjangka Cabang Palembangbukan? Jauh lebih besar yang non pemerintah. Apakah itu swasta atau BUMN. Kalau tidak salah angkanya kira-kira 60% bukan dari APBN," imbuhnya. Maka, lanjut dia, pada dasarnya pemerintah memang berusaha agar pembangunan infrastruktur tidak terlalu membebani APBN. "Kalau Anda melihat sekarang banyak pembangunan, air minum, jalan tol dengan KPBU, ya tujuannya supaya jangan terlalu membebani APBN," pungkasnya. Tetapi kita tidak bisa hanya sekadar mengatakan, pokoknya kita masih rendah memang pertumbuhannya relatif cepat. Tumbuh cepat karena kita memang mendorong betul pembangunan," katanya, Jakarta, Selasa (30/5/2017). Walaupun pemerintah sejak tahun lalu berupaya betul mengubah skema-skema, dengan melengkapi pembiayaan agar jangan tergantung kepada APBN dan pinjaman saja. Skema tersebut sepertinya sudah mulai berjalan, terlihat dari proyek strategis nasional saat ini mencapai 240 lebih dari sebelumnya 225 proyek. Posisi utang luar negeri (ULN) Indonesia pada akhir kuartal I/2017 berada pada posisi USD326,3 miliar, tumbuh terkendali sebesar 2,9% (yoy) atau sedikit naik dibanding kuartal sebelumnya yang sebesar 2,0% (yoy). Meski demikian, Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut bahwa kondisi ULN ini tidak termasuk tinggi. Rasio dari utang tersebut masih berada di 30% dan sedikit di bawah GDP serta masih di bawah utang-utang negara maju dan negara berkembang. Solid Gold Berjangka Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|