Pemerintah terus mendorong penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kendaraan | PT Solid Gold Berjangka Pusat"Lebih ramah lingkungan, jadi kita komit menjaga iklim dunia," tegas Jonan. Jonan mengungkapkan, saat ini produksi gas Indonesia mencapai 1,4 hingga 1,5 juta barel setara minyak. Dia ingin gas tersebut diserap di dalam negeri, salah satu caranya dengan meningkatkan penyerapan pada sektor transportasi. Dengan begitu, dapat mengurangi impor minyak, karena saat ini produksi minyak Indonesia lebih rendah dibanding konsumsi. "Minyak mentah produksinya sekitar 800 ribu hingga 820 ribu barel perhari. Jadi gas masih jauh banyak untuk kita. Kalau mengatakan ini untuk mengurangi impor dan segalanya," tutur Jonan. "Lebih ramah lingkungan, jadi kita komit menjaga iklim dunia," tegas Jonan. Jonan mengungkapkan, saat ini produksi gas Indonesia mencapai 1,4 hingga 1,5 juta barel setara minyak. Dia ingin gas tersebut diserap di dalam negeri, salah satu caranya dengan meningkatkan penyerapan pada sektor transportasi. Dengan begitu, dapat mengurangi impor minyak, karena saat ini produksi minyak Indonesia lebih rendah dibanding konsumsi. "Minyak mentah produksinya sekitar 800 ribu hingga 820 ribu barel perhari. Jadi gas masih jauh banyak untuk kita. Kalau mengatakan ini untuk mengurangi impor dan segalanya," tutur Jonan. Pemerintah terus mendorong penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk kendaraan, guna mengurangi konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang saat ini mayoritas diimpor. Namun, ada manfaat lain yang didapat bagi kendaraan yang menggunakan BBG. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan mengatakan, saat dirinya menjabat sebagai Menteri Perhubungan banyak kendaraan berbahan bakar minyak ingin beralih ke BBG. Hal tersebut disebabkan ada manfaat yang didapat. Manfaat tersebut antara lain lebih hemat, karena harga BBG jauh lebih murah ketimbang BBM. Untuk diketahui, saat ini harga BBG Rp 3.100 per liter setara premium (lsp), jauh lebih murah dibanding Premium Rp 6.450 untuk di wilayah penugasan, di luar wiayah Jawa, Madura dan Bali. Jonan: Konversi BBG Pangkas Subsidi Rp 15 Triliun | PT Solid Gold Berjangka Pusat"Saya sudah bicarakan hal ini kepada Hiswana Migas, langkah ini akan mendorong konversi BBM menjadi BBG. Konversi dianggap berhasil apabila pengguna mobil pribadi sudah berganti menjadi BBG semua," katanya. Sebelumnya, hal serupa juga disampaikan oleh Wakil Menteri ESDM Archandra Tahar. "Ini langkah yang ditempuh untuk memicu konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjadi BBG. Namun, memang infrastruktur lainnya juga harus mendukung," kata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar usai membuka "road show" kampanye Bahan Bakar Gas untuk Indonesia di Monas, Jakarta, Senin (13/3). Kebijakan tersebut diambil karena tidak ditemukannya kadar bahaya gas bagi transportasi masyarakat, selain itu, sumber dayanya juga masih tersedia. Menurutnya hal ini harus menjadi prioritas karena BBM sudah waktunya berkonversi. Kedua, emisi gas buang yang dihasilkan lebih bersih daripada penggunaan BBM, sehingga lebih ramah lingkungan. Alasan konversi BBG ketiga adalah, cadangan gas bumi di Indonesia masih banyak dibandingkan dengan cadangan minyak yang tersedia. Guna mendorong terlaksananya konversi BBM ke BBG, mantan Menteri Perhubungan tersebut mengatakan segera mewajibkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) menyediakan dispenser bahan bakar gas. "Secepatnya kami keluarkan peraturan menteri, cepat ukuran saya itu sekitar satu sampai dua Minggu ke depan untuk aturan penyediaan dispenser gas di SPBU," kata Jonan. Ia mengatakan setidaknya dalam satu SPBU, nantinya akan ada satu selang pengisian untuk bahan bakar gas di seluruh Indonesia. Seluruh SPBU di Indonesia setidaknya berjumlah 5.000 titik. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan program konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG) bisa memangkas subsidi negara sebesar Rp 15 triliun. "Konversi ini adalah ide presiden, jika dilaksanakan bisa memangkas subsidi hingga Rp 15 triliun," kata Jonan di Jakarta Selatan, Selasa (14/3). Namun, Menteri ESDM mengingatkan bahwa bukan hal itu tujuan utama dari konversi BBG, tapi lebih pada harganya yang murah, sehingga masyarakat dapat menggunakan transportasi lebih murah daripada masih menggunakan BBM. "Jika kendaraan operasional lebih murah, maka pengguna juga akan mendapatkan insentif lebih. Itu intinya," katanya. Ini Alasan Indonesia Perlu Beralih ke BBG | PT Solid Gold Berjangka Pusat "Diharapkan mobil probadi bisa mengikuti jejak untuk konversi dari BBM ke BBG," kata Danny. Ia menjelaskan dari evaluasi ANGVA, ada beberapa parameter suksesnya konversi BBM ke BBG. Pertama adanya dukungan pemerintah. "Dengan strong leadership dari pak Menteri (ESDM/Ignasius Jonan) ini bisa dilakukan dengan efektif," ujar Danny. Ia melanjutkan dari sisi benefit, bukan cuma pemerintah yang diuntungkan. Menurut Danny, konsumen turut merasakan juga berdampak bagi lingkungan. Ia berharap kemitraan strategis dari swasta dilakukan secara masif guna mendukung target ini. "Pricing, kemudian infrastruktur, kepastian suplay gas, keamanan, teknologi and know how, awareness dan edukasi terutama dengan stakeholder yang baru menggunakan gas. Terakhir emission yang kita harus edukasi ke publik bahwa gas itu aman, ramah lingkungan dan efisien," kata Danny. ( Baca : Ignasius Jonan segera wajibkan SPBU sediakan dispenser gas ) Ia menerangkan dari keseluruhan pelanggan BBM tersebut, sebanyak 80 persennya dari sektor transportasi. "Oleh karena itu, gas menjadi pilihan buat kebutuhan energi Indonesia di masa depan," ujar Danny di hotel Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (14/3). Ia mengatakan sejak 2012 hingga sekarang pemanfaatan BBG di sektor tranportasi terus berjalan. Ia merinci beberapa kendaraan, di antaranya taksim bajaj, dan tranjakarta sudah agresif beralih ke BBG. Indonesia dinilai perlu melakukan diversivikasi bahan bakar. Direktur Pemasaran PGN, Danny Praditya menjelaskan alasan diversifikasi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) di tanah air. Tokoh yang juga menjabat sebagai Presiden ANGVA (Asia Pacific Natural Gas Vehicle Association) ini mengatakan Indonesia masuk dalam 15 besar negara dengan konsumen minyak terbanyak di dunia. Solid Gold Categories
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|