"Prinsipnya apabila ada yang tidak terima bisa gugat di praperadilan," ujar Tito di Hotel Mercure, Jakarta Utara, Senin (5/9). Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan tim Propam Polri telah melakukan evaluasi soal penerbitan SP3 kasus kebakaran hutan dan lahan di Riau. Tito menganjurkan untuk mengajukan praperadilan bagi pihak yang tidak terima dengan keputusan sp3 tersebut. "Ini enggak bisa laporkan ulang, kalau lapor ulang artinya ada dua laporan. Jadi lakukan praperadilan dan sertakan cukup bukti," ujarnya. Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan proses penyelidikan terhadap 15 korporasi tersebut dapat dilanjutkan. Asalkan telah ditemukan novum atau bukti baru untuk dilakukannya proses penyelidikan kembali. Sedangkan sejauh ini belum ada novum tersebut sehingga penyelidikan kepada 15 perusahaan tersebut masih belum dapat dilanjutkan. Menurut Tito pihak yang ingin mengajukan praperadilan agar disiapkan menyertakan bukti yang cukup. Sehingga dalam sidang Praperadilan nanti dapat membuktikan dan proses penyidikan dapat dibuka kembali. "Sudah pemeriksaan Propam, SP3 sudah dievaluasi karena kurang cukup bukti," ujar Tito. Sedangkan perihal evaluasi kata Tito tim Propam telah melakukan pemeriksaan terhadap penerbitan SP3 tersebut. Memang kata dia hasil evaluasi tim kurangnya alat bukti membuat proses penyelidikan dihentikan. Misalnya kata dia lahan perusahaan yang terbakar berasal dari luar lahan tersebut. Kapolri: Tidak ada yang kongko-kongko dengan pengusaha kelapa sawit | PT Solid Gold Berjangka Cabang JakartaKapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan, anggota Polri yang ada di foto itu sudah diperiksa Propam. Tito menegaskan tidak ada pesta seperti yang terlihat dalam foto itu.
Masyarakat dihebohkan dengan sejumlah pejabat Polda Riau, diduga melakukan pesta sembari berfoto dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL). PT APSL ini diduga salah satu perusahaan yang ikut terlibat kasus pembakaran hutan dan lahan di Pekanbaru. "Belum dipastikan yang punya perusahaan sawit. Tapi yang jelas, ada atau tidak (bos kelapa sawit), saya pasti akan periksa mereka," ujar dia. Tito membenarkan soal foto tersebut. Namun dirinya belum mengetahui motif penggunggah poto yang menghubungkan foto itu dengan isu SP3 15 perusahaan terkait pembakaran hutan dan lahan yang ditangani Polda Riau. "Kami akan dalami semua, kami akan panggil ke Jakarta semuanya. Kami panggil, tanya ada apa di sana? ngapain?" tandas Iriawan. Kadiv Propam Polri Irjen M Iriawan menegaskan akan segera memanggil para perwira menengah yang ada di foto tersebut. Mereka akan dimintai keterangan terkait foto yang menjadi sorotan di media sosial. "Ya kita sudah periksa. Sudah ada tim Propam, intinya tidak ada yang kongko-kongko dengan pengusaha kelapa sawit, tidak ada itu. Satu orang pengusaha sawit itu hanya kebetulan di situ dan perusahaan milik pengusaha itu tidak terlibat 15 perusahaan yang di SP3," tegas Tito usai membuka acara Rakernis Korlantas di Jakarta Utara, Senin (5/9). Sebelumnya, beredar foto sejumlah perwira menengah berangkat Komisaris Besar (Kombes) di lingkungan Mabes Polri dan Polda Riau dengan bos PT Andika Pratama Sawit Lestari (APSL) di Hotel Grand Central kota Pekanbaru. "SP3 sudah dievaluasi dan memang itu karena kurang cukup bukti. Ada lahan yang terbakar tapi asalnya dari luar. Prinsipnya kalau memang tidak terima bisa gugat di praperadilan," tandasnya. Foto tersebut langsung viral dan menjadi sorotan pengguna media sosial. Para netizen menduga, pertemuan itu berkaitan dengan penerbitan Surat Pemberhentian Penghentian Penyidikan (SP3) terhadap 15 perusahaan di tahun 2015. "Akan diperiksa secepatnya," kata Iriawan saat dihubungi wartawan, Jakarta, Jumat (2/9). Iriawan mengaku belum bisa memastikan bila dalam foto itu ada salah satu bos kelapa sawit. Namun, dia berjanji hal itu akan menjadi materi pemeriksaan nantinya. Ditegaskan jenderal bintang dua itu, pihak Propam bakal memanggil semua perwira yang ada dalam foto tersebut. Di antaranya, Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Riau Kombes Rivai Sinambela, Dirkrimum Polda Riau Kombes Surawan, Kapolres Pekanbaru Kombes Toni Hermawan, dan Paminal Divpropam Polri Kombes Hendra. PT Solid Gold Berjangka
0 Comments
Leave a Reply. |
Archives
April 2017
All
NETWORKS
|